Manusia
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Manusia sebagai makhluk Tuhan
yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun menurun. Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan
dapat dipandang daribanyak segi. Manusia merupakan mahluk biologis yang yang
tergolong dalam golongan mahluk mamalia. Dalam ilmu-ilmu sosial,manusia
merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri
sendiri, mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan, berbudaya, dsb. Budaya terwujud dari hasil interaksi dengan manusia dari segala isi yang ada di alam raya ini. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya, kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendukungnya.
Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur
yaitu:
Id, merupakan
struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan
libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan
terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran.
Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id,
seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif` karena peranannya dalam menghubungkan
energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Superego,
dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara intimal dalam diri
individu, superego terbentuk dari lingkungan ekstemal. Jadi superego merupakan
kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang
mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi
dari pandangan-pandangan orang tua.
HAKEKAT MANUSIA
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang
terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang
paling semprna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya. Kesempumaannya
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya
dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia seperti:
1. Perasaan intelektual.
yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2. Perasaan estetis.yaitu
perasaan yang berkenan dengan keindahan.
3. Perasaan etis. yaitu
perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4. Perasaan diri, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihandari yang lain.
5. Perasaan sosial. yaitu
perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat.
6. Perasaan religius, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
c. Mahluk biokultural, yaitu
mahluk hayati yang budayawi Manusia adalah produk dari saling tindak atau
interaksi faktor-faktor hayati danbudayawi.
d. Mahluk ciptaan Tuhan yang
terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai lkualitas dan martabat karena
kemampuan bekerja dan berkarya.
Pengertian Kebudayaan
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J.
Herkovits dan BronislawMalinowski mengemukakan bahwa Cultural Deterrninism berarti
segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh
kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi
ke generasi hidup terus.
Dalam pengertian sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan
sarna dengan kesenian tenrtama seni suara dan seni tari. Kebudayaan jika dikaji
dari asal kata bahasa sansekerta berasal dan kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin,
kebudayaan berasal dari kata colere,
yang berarti mengolah tanah. jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan
sebagai usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di
dalam lingkungannya.
Beberapa definisi Kebudayaan yang di kemukakan oleh
beberapa ahli:
Ki
Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam
hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
Edward
B. Taylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota
masyarakat.
William
H. Haviland, kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki
bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima
oleh semua masyarakat.
Bounded
et.al, kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi
dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa
sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di
antara para anggota suatu masyarakat.
Kamus
Umum Bahasa Indonesia (Badudu- Zain), kebudayaan adalah segala sesuatu yang
dilakukan oleh manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budinya, peradaban sebagai
hasil akal budi manusia, ilmu pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang
dimanfaatkan untuk kehidupannya dan memberikan manfaat kepadanya.
KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan
adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal, walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.
Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka
kebudayaan
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan
ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat
dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain.
Proses
dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu:
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Dengan ekstemalisasi ini
masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi
realitas obyektif. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya
akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3. lntemalisasi, yaitu proses dimana manusia mempelajari
kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik sehingga manusia
menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Sumber:
http://laelatulafifah.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-kebudayaan.html